Luwu Timur — Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Luwu Timur menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) Korps Sukarela. Kegiatan berlangsung selam 4 hari dari tanggal 21- 25 Februari 2022 yang dipusatkan di Land Mark Kawasan Puncak Indah Malili.
Para peserta Diklat ditempa dengan materi kepalangmerahan, mitigasi bencana dan sejumlah materi lainnya.
“Kegiatan (Diklat) semacam ini merupakan salah satu program prioritas PMI Luwu Timur di bawah kepemimpinan bapak Budiman,” ungkap Sarkawi A. Hamid, selaku ketua harian PMI Luwu Timur saat memberi motivasi kepada peserta diklat, Rabu (23/02/2022).
Sarakwi yang juga politisi senior Luwu Timur ini mengungkapkan bahwa, relawan adalah nafas PMI.
“Ibarat manusia, kalian para relawan adalah nafas dari PMI. Sementara para pengurus adalah raganya,” cetus Sarkawi.
Dia menambahkan, keberadaan seorang relawan di PMI menjadi sangat penting karena menjadi garda terdepan dalam misi kemanusiaan yang diemban PMI.
“Daerah kita ini (Luwu Timur) tercatat sebagai salah satu daerah yang cukup rawan terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan gempa bumi. Dari catatan BMKG, terkhusus gempa bumi terjadi sebanyak 168 kali sepanjang tahun 2021 lalu dan bulan januari hingga Februari tahun 2022 terjadi gempa bumi sebanyak 40 kali walaupun dengan magnitudo/skala kecil,” beber legislator Gerindra ini.
Musibah gempa bumi di Luwu Timur sambungnya, akibat aktivitas tektonik cesar Matano yang cukup aktif. Selain itu, ancaman bencana alam lainnya seperti banjir dan tanah longsor juga berpotensi terjadi setiap saat.
“Oleh karena itu, Diklat yang kita laksanakan kali ini bisa menjadi kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana. Mempersiapkan relawan yang tangguh dan berkolaborasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya memberikan bantuan,” imbuh Sarkawi. (*)
Komentar