Empat inovasi tersebut masing-masing adalah Kejar Stunting (Nisma/Dinas Kesehatan), Kedai Bumil (Juinar/Dinas Kesehatan), Pugalu Sip (Ovan Patuang/Bappelitbangda), dan Si Modis (Nirwan Sakir/Dinas Kominfo-SP).
Kepastian empat inovasi ini lolos Top 50 setelah Pemprov Sulsel melalui Biro Organisasi Sekretariat Daerah mengeluarkan Pengumuman Top 50 Inovasi Pelayanan Publik KIPP Sulsel Nomor 060/211/III/B.Organisasi.
Selanjutnya, inovasi pelayanan publik yang masuk Top 50 KIPP akan mengikuti tahapan penilaian presentasi dan wawancara yang akan dilaksanakan pada 14 – 18 Maret 2022 di Hotel Four Points By Sheraton, Makassar.
Sementara tahapan verifikasi lapangan akan dilaksanakan pada 21 – 31 Maret 2022. “Kita meloloskan 4 inovasi ke Top 50,” ungkap Kabag Organisasi Setda Luwu Utara, Muhammad Hadi, Kamis (10/3/2021), di Masamba.
Hadi berharap, inovator dari empat inovasi yang lolos ke Top 50 agar segera mempersiapkan bahan presentasi yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan. “Tolong dipersiapkan bahan presentasinya,” kata Hadi.
Dari empat inovasi yang lolos, enam inovasi lainnya gagal tembus Top 50. Meski begitu, inovasi yang tidak lolos, tetap akan diikutkan dalam KIPP Sinovik Tingkat Nasional. “Tetap kita ikutkan KIPP Sinovik,” ucapnya singkat. (*)
Komentar