oleh

Dinas Sosial P3A Rakor Percepatan Penyaluran Bansos

Luwu Timur — Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Sukarti bersama Kepala Kantor Pos Malili, para Camat se-Kabupaten Luwu Timur (Lutim), para pendamping, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Kabupaten Luwu Timur menggelar Rakor (Rapat Koordinasi) Persiapan Penyaluran Bansos Sembako di Aula Dinas Sosial Dinsos P3A, Selasa (22/03/2022).

Rapat koordinasi ini bertujuan memantapkan persiapan sekaligus membahas hal-hal teknis, sehingga nantinya penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari bulan Januari, Februari dan Maret dapat terlaksana dengan baik.

Kepala Dinsos P3A, Sukarti merincikan, dari 18.36o penerima, masih tersisa 847 ribu yang belum tersalurkan karena kendala tertentu. Dari data yang ada, Kecamatan Towuti masih ada 202 presentasenya sekitar 90 persen, Kecamatan Burau 154 KPM, Mangkutana 72 KPM, Tomoni 43 KPM, Tomoni Timur 35 KPM, Malili 81 KPM, Angkona 102 KPM, Kalaena 45 KPM, Wasuponda 52 KPM, Nuha 38 KPM.

“Kurang lebih 27.000 ribu penerima. jadi masih ada sekitar 9000 ribu yang belum menerima. Hal itu, karena keterbatasan kuota yang diberikan oleh Kementrian Sosial (Kemensos). Hal itu mungkin disebabkan ada persoalan-persoalan lain termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK),” jelas Sukarti.

Sukarti menjelaskan, secara teknis penyaluran Bansos itu dilakukan dengan tiga cara, melalui Kantor Pos, Komunitas dan juga dapat diantarkan, terutama bagi penerima manfaat yang betul-betul tidak bisa hadir di dua tempat itu.

Ia juga menekankan, bahwa tidak ada lagi kepala desa yang tidak tahu terkait dengan Bansos yang disalurkan kepada KPM.

“Tentu jika bekerjasama dengan baik pasti program apa saja yang diluncurkan kepada masyarakat, camat dan kepala desa juga akan memahami, sehingga kita harus menyatukan persepsi apalagi terkait dengan penyaluran Bansos ini,” tandasnya.

Terakhir, Sukarti kembali mengingatkan, saat menyalurkan Bansos kepada KPM, sebaiknya masyarakat harus membawa kartu vaksinasi terutama untuk dosis pertama dan kedua.

“Tetap menerapkan protokol kesehatan, saya minta teman-teman camat ingatkan para kepala desa. Masyarakatnya yang belum vaksin silahkan arahkan untun vaksin dulu,” tutupnya. (*)

Komentar