Luwu Utara — Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terus berkomitmen untuk menjaga investasi para investor di wilayahnya. Tidak sekadar memberi fasilitas dan kemudahan, tetapi juga jaminan keberlangsungan dan pengembangan usaha (sustainability and growth).
Pada sisi lain, pemerintah juga tetap berkomitmen dan konsisten dalam menjaga kepentingan masyarakat. Karena, seringkali, kepentingan investor dan masyarakat berbeda. Bahkan, kadangkala bertolak belakang. Pemerintah harus berdiri di tengah dan menjaga keseimbangan dua kutub kepentingan tersebut. Karena tidak boleh ada yang tertinggal, tidak boleh ada yang diabaikan, apalagi dikorbankan.
Penegasan ini disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat meninjau Kapal Tongkang Tanker milik PT Serasi Shipping Indonesia yang bersandar di Pelabuan Munte, Minggu siang (17/4). Peninjauan dilakukan secara khusus menyusul aktivitas di Pelabuhan tersebut. Ada pengiriman perdana CPO milik PT. Surya Sawit Sejahtera melalui Pelabuhan Munte, Kecamatan Tanalili, Luwu Utara.
Indah mengakui, untuk fungsional Pelabuhan Munte sebagaimana sekarang, paling lama dan paling sulit meyakinkan pihak investor. Sebab, mereka harus diyakinkan bahwa pelabuhan ini sudah layak disandari kapal tongkang untuk memuat CPO dan melakukan pengiriman.
“Setelah diuji coba Alhamdulillah lancar. Bahkan sudah langsung antre. Terlihat ada satu lagi kapal dari perusahaan lain yang melakukan aktivitas,” kata Indah.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini mengatakan, dengan adanya pengiriman perdana minyak sawit melalui Pelabuhan Munte, tentu akan semakin memudahkan koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Perhubungan RI. Termasuk, koordinasi terkait dengan beberapa hal, seperti kendala tempat manuvernya yang harus diperluas atau ditambah sehingga kendaraan/truk tidak lagi antre. Waktunya pun akan jauh lebih efisien.
“Dengan demikian, marginnya baik untuk investor maupun untuk masyarakat. Itu akan menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Sebab, lanjutnya, pemerintah sangat berkepentingan menjaga investasi investor dan juga masyarakat. Karena kalau investor dijaga, masyarakat dijaga, ekonomi akan tumbuh lebih baik. Investor lainnya bisa menyusul.
“Maka, ekonominya berputar, terus bertumbuh, dan harapannya multi player effectnya bisa dirasakan masyarakat,” harap Indah yang hadir didampingi Kadishub Hakim Bukara.
Senada, Michael dari PT Surya Sawit Sejahtera yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengatakan pihaknya yakin melakukan pengiriman melalui Pelabuhan Munte setelah melakukan pengamatan.
“Pertama kami ada pertemuan di DPRD yang kemudian kami disarankan agar melakukan pengiriman melalui daerah sendiri atau kabupaten sendiri. Setelah itu kami lobi pembeli dan sambungkan dengan Pak Adnan selaku Syahbandar sambil melakukan pengamatan kapal kayu yang lebih dulu sandar di sini. Kami yakin di sini bisa dan secara waktu pengiriman kami itu real berkurang setengah kali lipat. Jadi lebih efisien. Saya yakin ke depan akan banyak perusahaan lain yang akan memanfaatkan pelabuhan ini,” harap Michael.
Sementara itu Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Malili, Adnan mengatakan aktivitas bongkar muat melibatkan warga lokal.
“Untuk tiap aktivitas pembongkaran biasanya 6-7 orang, mereka masuknya per shift. Tentu kita berharap ke depan sarana prasarana semakin memadai melalui upaya Pemda yang gencar melakukan koordinasi ke pusat sehingga nantinya semua pengusaha CPO di Luwu Utara maupun Luwu Timur bisa memanfaatkan pelabuhan ini sebagai akses intermoda laut,” ucap Adnan.
Diberitakan sebelumnya pada Selasa (12/4) lalu minyak kelapa sawit sebanyak 2500 metrik ton milik PT Surya Sawit Sejahtera Luwu Utara dan 500 metrik ton milik PT Teguh Pratama Angkona dikirim ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan menggunakan Kapal BG Serasi 15, sebuah kapal tongkang tanker dengan kapasitas 1999 GT. (*)
Komentar