Luwu Timur — Bupati Luwu Timur, H. Budiman berharap dari kegiatan Tudang Sipulung Tingkat Kabupaten Luwu Timur akan melahirkan ide dan gagasan yang cemerlang dalam rangka memajukan sector di daerah ini. Harapan ini disampaikan Bupati saat membuka kegiatan tudang sipulung Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan yang berlangsung di Desa Non Blok, Kecamatan Kalaena, Senin (25/04/2022).
Dalam sambutannya, Bupati mengatakan bahwa, Lutim memiliki PDRB sebasar 43,99% di dukung oleh sektor galian pertambangan, artinya PDRB kita itu 21 triliun. Jadi, 21 triliun itu 44% penghasilan dari tambang, 25% dari sektor pertanian secara umum, ini kurang lebih orang berada 66.000 – 70.000 orang bergerak di sektor pertanian.
“Jadi memang kita berharap bahwa, kemarin kita minus 1,39 pertumbuhan ekonomi kita itu dipengaruhi oleh sektor pertambangan yang terkontraksi minus 7, karena shotdown Vale kuartal pertama dan kedua, ada penurunan produksi. Namun ada yang menggembirakan karena pertumbuhan pertanian sektor ini yang tadinya minus 0,25 di tahun 2020, di tahun 2021 bertumbuh menjadi 4,19, tapi pernah kita berada pada 7%. Jadi saya bilang sama pak kadis dan timnya, coba lihat apa yang pernah kita lakukan di waktu 7% itu dan kebijakan apa yang baik yang pernah kita lakukan di tempat itu,” Bupati.
Bupati melanjutkan, berdasarkan Luas Lahan Baku Sawah Kabupaten Luwu Timur Tahun 2021 adalah seluas 28.036 Ha yang terdiri dari sawah irigasi seluas 25.333,13 Ha, Tadah Hujan seluas 2.657,78 Ha, dan pasang surut 46 Ha. Sementara realisasi tanam padi untuk tahun 2021 seluas 49.194 Ha, Luas Panen 48.953 Ha, dengan jumlah produksi sebanyak 335.545,59 Ton Gabah Kering Panen (GKP) dengan produktivitas rata-rata mencapai 6,85 Ton/Ha, tentu berpeluang untuk ditingkatkan.
“Jadi sebenarnya, kita mau kesejahteraan itu. Jadi bukan produktivitas lagi yang kita cerita, tapi apakah dengan peningkatan ini para petani sejahtera? Apakah biaya operasional mereka mengelolah sawahnya tidak lebih besar dari hasil yang mereka dapatkan? Inilah yang harus kita fikir. Itulah sebabnya saya berfikir, semoga uang nanti kalau disetujui ada regulasinya, ini bisa kita titip di Bank Sulselbar untuk dipinjamkan ke petani khususnya dihilir, di gabah yang kita fokuskan. Nah kalau dihilirnya bisa kita bantu, Insha Allah harga gabah ini bisa stabil,” ungkap Bupati.
Sebelum menutup sambutannya, Bupati Luwu Timur menyampaikan pantun : “Mari berkreasi supaya ulung, Jangan berbesar diri juga jangan takabur. Terimakasih peserta tudang sipulung, Jadikan dasar kita untuk kemajuan Luwu Timur,” tutup Bupati disambut tepuk tangan peserta.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Amrullah Rasyid melaporkan bahwa tujuan Tudang Sipulung tingkat kabupaten Luwu Timur adalah untuk menentukan awal musim tanam periode April – September.
“Terkadang, kita sudah sepakati bahwa kita akan turun di awal Juni, tetapi ada saja keyakinan-keyakinan petani kita bahwa pada tanggal-tanggal itu ada hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinan. Itulah selama ini sehingga kadangkala mundur pertanaman sampai dua bulan setelah panen. Inilah yang perlu kita bicarakan bersama pada hari ini,” kata Amrullah.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materia dari Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Seksi Bidang Tanaman Pangan, Ir. Kamrah dan Kepala IP 3 OPT Wilayah II Luwu yang diwakili Koordinator POPT Kabupaten Luwu Timur, Susanto.
Turut hadir pada acara ini para Kepala OPD lingkup Pemkab Lutim, para Camat, Sekretaris Camat, para Kepala Desa, Koordinator dan Pengamat Organisme Penggganggu Tanaman (POPT) Kabupaten Luwu Timur, Ketua KTNA Kabupaten Luwu Timur, para Ketua Gapoktan dan Pengurus Kelompok Tani Se-Kabupaten Luwu Timur, serta para Produsen dan distributor pupuk Se- Kabupaten Luwu Timur. (*)
Komentar