Luwu Utara — Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kabupaten Luwu Utara menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Rekonsiliasi Data Statistik Sektoral, Kamis (17/2/2022), di Ruang Rapat Wakil Bupati.
FGD ini bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), dan melibatkan 10 Perangkat Daerah (PD) yang terkait langsung dengan Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Luwu Utara, seperti Dinas Pertanian, Pendidikan dan Kesehatan.
FGD dibuka Sekretaris Daerah (Sekda), Armiadi, serta dihadiri Kepala Dinas Kominfo SP, Arief R. Palallo, Kepala BPS Luwu Utara, Dr. Ayub Parlin Ampulembang, S.Si., M.Si., dan perwakilan dari 10 Perangkat Daerah terkait, serta beberapa jajaran dari BPS Luwu Utara.
Sekda Armiadi mengapresiasi kegiatan yang digagas Dinas Kominfo ini. Mengingat kegiatan ini untuk pertama kalinya dilaksanakan bersama BPS sebelum Buku Dalam Angka (BDA) BPS Tahun 2021 diterbitkan. “Saya sangat mengapresiasi pertemuan ini,” kata Armiadi.
Armiadi mengatakan, FGD Rekonsiliasi Data Statistik Sektoral ini sangat penting karena dari FGD ini akan lahir kesepakatan bersama terkait data statistik pertumbuhan ekonomi di Luwu Utara. “Kita berharap melalui FGD ini akan lahir kesepakatan bersama,” harap Armiadi.
Untuk itu, dia berharap setelah data BPS melalui BDA 2021 dipublish, maka data tersebut menjadi data bersama. “Nah, ini yang kita harapkan. Ketika nanti setelah dipublish itu sudah menjadi data bersama, tidak ada lagi perbedaan terkait data statistik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo SP, Arief R. Palallo, menyebutkan bahwa pertemuan ini menjadi pertemuan yang sangat penting sebelum BPS menyusun BDA Luwu Utara 2021, yang rencananya akan dipublish BPS secara serentak pada 22 Februari 2022 mendatang.
“Kegiatan FGD ini adalah yang pertama kita lakukan bersama BPS. Di mana kita duduk satu meja bersama dengan teman-teman produsen data di Perangkat Daerah sebelum data BPS dipublish ke publik pada 22 Februari 2022 mendatang,” sebut Kadis Kominfo, Arief R. Palallo.
Di tempat yang sama, Kepala BPS Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang, menerangkan bahwa pertemuan bersama Dinas Kominfo SP dan Perangkat Daerah terkait lainnya sekaligus sebagai upaya BPS Luwu Utara menjalankan fungsi-fungsi Satu Data Indonesia (SDI).
Di mana dalam SDI terdapat empat instrumen penting dalam melahirkan apa yang disebut Satu Data Indonesia, yakni Bappelitbangda sebagai Koordinator Data, Diskominfo sebagai Wali Data, BPS sebagai Pembina Data, dan Perangkat Daerah sebagai Produsen Data.
“Kegiatan ini kita lakukan dalam rangka me-review atau mengecek kembali data daerah dalam angka yang sudah terkumpul, sebelum nantinya kita rilis pada 22 Februari 2022 mendatang,” tutur Parlin. Data tersebut terkait dengan data indikator pertumbuhan ekonomi.
“Makanya sebelum kita rilis, kita harus cek dulu kesesuainnya, karena kita ingin menghasilkan data yang betul-betul akurat, relevan, serta sesuai dengan fenomena-fenomena yang terjadi saat ini di Luwu Utara,” terang Parlin yang baru dua bulan bertugas di Luwu Utara.
Masih dia, setelah pihaknya merilis data BDA, maka data tersebut sudah menjadi milik bersama. “Jadi, tidak ada pertentangan, karena sudah menjadi kesepakatan kita bersama,” tandasnya. Pengecekan data diharap selesai sebelum tanggal 22 Februari 2022. (*)
Komentar