Luwu Timur – PT Vale Indonesia Tbk melalui program Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PKPM menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) ke masyarakat yang bermukim di Desa Matano, Kawata dan Parumpanai, Kecamatan Wasuponda, Jumat (11/3).
Bantuan yang diserahkan berupa dua unit Combine Hervester Kubota Dc.70 Plus dan empat unit handtractor Rangka Quick Mesin Yanmar untuk menunjang pengembangan Produk Unggulan Perdesaan (PRUKADES) Pertanian di kawasan perdesaan mandiri hasil olahan hutan non kayu, peternakan dan pertanian yang melingkupi 3 tiga desa tersebut.
General Manager Social Development Program PT Vale Indonesia Tbk, Ardian Putra menyerahkan bantuan ke Bupati Luwu Timur Budiman yang kemudian diserahkan BUMDESMA (Badan Usaha Milik Desa Bersama) Wute Manuwo untuk dikelola dan selanjutnya dimanfaatkan petani.
Bupati Luwu Timur, Budiman mengatakan, bantuan yang diberikan PT Vale bukan bantuan biasa, karena proses pengadaannya yang panjang. setelah melewati tahapan pengkajian kebutuhan & kelayakan daei para pihak. Untuk itu masyarakat diminta untuk memaksimalkannya.
“Karena mengusulkan sebuah program itu tidak mudah. Meyakinkan pemerintah, meyakinkan Vale, termasuk meyakinkan stakeholder, bahwa bantuan ini bermanfaat atau tidak. Berbagai macam dilakukan, Musyawarah Antar Desa (MAD) dilakukan, berdiskusi, bermohon, verifikasi, pleno, baru lah lahir kebijakan,” jelasnya.
Kedepan, Budimana berharap bantuan alat untuk menunjang aktivitas pertanian tersebut bisa dimanfaatkan sebaik baiknya untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di kabupaten Luwu Timur, khususnya di kecamatan Wasuponda.
“Kita maknai ini sebagai milik kita yang harus kita pelihara dengan baik, karena setiap satu kali gas (mesin), ada kesejahteraan di dalamnya. Terimakasih kepada PT Vale yang berkontribusi terhadap Masyarakat di Luwu Timur,” ujarnya.
Sementara itu, GM Social Development Manager PT Vale Indonesia, Ardian Putra menuturkan, PT Vale telah melaksanakan beberapa program tanggung jawab sosial Perusahaan.
“Di kawasan ini sejak beberapa tahun lalu Kami telah melakukan beberapa program seperti pendampingan pertanian organik, pengembangan budidaya Madu Trigona, termasuk pengadaan mesin combine dan handtractor ini. adapun yang saat ini sedang dipersiapkan adalah usulan budidaya pertanian bawang dan peternakan,” ungkap Ardian.
Dia menjelaskan, yang menjadi tantangan dalam menentukan program adalah proses menemukan skema yang tepat agar kelayakan atau keberhasilan program dapat dirasakan manfaat dan berdampak.
Untuk itu dibutuhkan banyak referensi dalam menentukan program yang berkelanjutan kawasan.
“Kami dari pihak manajemen berharap dukungan )combine dan handtractor) ini bisa memberikan nilai tambah, sebagaimana di kawasan pertanian terpadu Mahalona, dari awal 3 unit sekarang berkembang jadi 6 unit, dan telah menghasilkan bagi Bumdesma yang juga SHU l-nya turut didistribuskan ke desa-desa di sekitarnya dari dukungan alat yang diberikan. Dan ini bisa menjadi contoh acuan bagi desa-desa di sini dan juga desa lainnya,” paparnya. (*)
Komentar