oleh

Pembangunan Rampung, 276 Unit Huntap Resmi Diserahkan Aplikator ke Pemda Luwu Utara

Luwu Utara, Narasi Baru — 276 unit hunian tetap (huntap) untuk penyintas banjir bandang resmi diserahkan aplikator ke Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara.

276 unit huntap bantuan BNPB tersebut berada di dua lokasi yakni 234 unit di Desa Radda Kecamatan Baebunta diserahkan aplikator pelaksana dari PT. Sakura Makmur Lestari, dan 42 unit huntap di Desa Sepakat Kecamatan Masamba yang diserahkan aplikator PT. Global Trijaya dan diterima langsung Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Jumat (31/12/2021).

“Kami mulai pembangunan awal agustus 2021 di atas lahan seluas 2,49 hektare yang telah dibebaskan pemda sebelum pembangunan dimulai di Desa Radda. Tim tukang yang terlibat selain dari pihak kami, juga digunakan tenaga kerja lokal. Semoga sinergi positif dapat terus belanjut kedepannya untuk mewujudkan rumah layak huni yang kuat, ringan, cepat, dan bisa jadi solusi bagi pemda untuk penyintas banjir bandang,” terang Perwakilan PT. Sakura Makmur Lestari, Monica saat menyampaikan laporan.

Sementara itu, Indah Putri Indriani menuturkan, kehadiran huntap ini adalah sinergi dan kolaborasi yang manis dari semua pihak.

“Saya terima kasih banyak. Masukan yang datang dari warga jadi senjata untuk disampaikan ke pusat. Dalam dokumen  Rencana Aksi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (R3P) yang disusun dengan asistensi BNPB dan tim KemenPUPR, semua pihak terlibat mulai dari pusat, provinsi, daerah, swasta, termasuk masyarakat terbuka untuk mengambil bagian dalam proses pemulihan pascabencana. Dan ini dibuktikan oleh salah satu tokoh masyarakat kita, Pak H.Mukaddas yang telah menghibahkan tanah untuk pembangunan huntap khusus di Desa Sepakat,” kata Indah.

Bupati perempuan pertama di Sulsel ini menegaskan, tidak ada yang boleh main-main dengan program penanggulangan bencana.

“Untuk itu integritas dan akuntabilitas adalah harga mati. Sehingga warga kita bisa melihat anggaran yang diperuntukkan untuk bangunan ini tidak ada satu rupiah pun lari kemana-mana. Itu komitmen kita. Saya pastikan sekali lagi tidak ada satu rupiah pun, apa yang menjadi hak warga tidak sampai kepada warga sebab tidak ada istilah uang tunai, semuanya cashless. Langsung masuk ke rekening, sekaligus kita dukung program pemerintah untuk digitalisasi keuangan,” terang Indah.

Ke depan, Indah mengatakan Pemda akan memfasilitasi PSU di lokasi huntap tersebut.

“Ini baru bangunannya yang selesai, belum Prasarana, Sarana, dan Utilitas umumnya (PSU), termasuk jaringan PLN dan air bersih. Untuk air bersih pemda yang akan sambungkan dan semuanya gratis khusus untuk penyintas. Kalau aliran listriknya kita mengikuti aturan main PLN. Untuk akses jalan alhamdulillah sudah lolos untuk pra-verifikasi dan mudah-mudahan penetapannya tidak berubah untuk RR-nya karena bertahap selama lima tahun. Sekali lagi, terima kasih untuk dukungan semua pihak dari pusat, provinsi, hingga daerah, sebab tak ada pemerintah yang ingin masyarakatnya terbengkalai, hanya semuanya berproses,” jelas bupati yang dinobatkan sebagai Perempuan Inspirasi Indonesia Tahun 2021 ini.

Untuk diketahui model pembangunan huntap dilaksanakan juga di lokasi in-situ / lahan sendiri atau milik pribadi korban bencana banjir yang dilaksanakan dalam upaya memenuhi aspirasi korban bencana banjir bandang utnuk tetap dekat dengan lahan usahanya namun tetap memperhatikan faktor risiko bencana dalam penetapan lokasinya. Adapun data lahan sendiri ada 83 unit terkontrak tahap I dan telah terbangun 42 unit (100%), dan on progres 26 unit.

Hadir pada kegiatan tersebut Forkopimda, Kalaksa BPBD, Kaban Keuangan, Camat Baebunta, Kades, dan juga masyarakat perwakilan penyintas banjir bandang. (*)

Komentar