oleh

Rakyat Mengeluh Harga Beras Melonjak, DPRD Palopo Turun ke Pasar

-Palopo-20 views

NARASITANALUWU.CO.ID, Palopo – Anggota DPRD Kota Palopo dari Komisi C melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pasar utama di Kota Palopo, yakni Pusat Niaga Palopo (PNP) dan Pasar Andi Tadda, pada Jumat (18/7/2025).

Fokus sidak adalah memantau langsung harga dan ketersediaan bahan pokok, terutama beras, yang belakangan dikeluhkan masyarakat karena harganya melonjak tinggi.

Wakil Ketua II DPRD Kota Palopo, Alfri Jamil, yang turut memimpin sidak, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan respons atas keresahan warga.

Ia menyebut, berdasarkan temuan di lapangan, harga beras kini berkisar antara Rp14.000 hingga Rp18.000 per liter—angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

“Kunjungan hari ini menindaklanjuti keresahan masyarakat terkait mahalnya harga beras. Kami turun langsung untuk melihat kondisi di pasar,” ujar Alfri.

Dari hasil pemantauan, diketahui bahwa ketersediaan stok beras Bulog di Kota Palopo mencapai 8.000 ton.

Namun, karena stok beras lokal terbatas, banyak pedagang mengambil beras dari luar kota dengan harga di atas HET (Harga Eceran Tertinggi). Ini membuat harga eceran di pasar semakin tidak terkendali.

Lebih jauh, Alfri mengungkap adanya indikasi kecurangan di lapangan, terutama terkait pengemasan ulang beras. B

eras kualitas medium atau premium diduga dikemas ulang dan dijual sebagai beras kepala dengan harga lebih tinggi.

“Ini membuat konsumen tertipu karena hanya melihat dari kemasan. Kami juga menghadirkan BBPOM untuk mengecek kualitas beras secara laboratorium, apakah mengandung bahan kimia atau tidak,” jelasnya.

Dalam sidak tersebut, beberapa sampel beras, baik dalam kemasan maupun eceran, diambil untuk diuji lebih lanjut oleh BBPOM.

DPRD berjanji akan menindaklanjuti hasil uji tersebut dalam rapat koordinasi bersama OPD terkait, termasuk Dinas Perdagangan, Ketahanan Pangan, Bulog, Satgas Pangan, dan BBPOM.

Selain itu, DPRD juga mendorong adanya tindakan tegas terhadap pedagang yang mengganti label beras secara tidak sah.

“Ini sudah masuk ranah pidana. Kami minta Satgas Pangan mengambil langkah tegas,” kata Alfri.

Sebagai upaya jangka pendek, Bulog bersama OPD teknis akan menggelar operasi pasar dan membuka stand di depan pasar, agar masyarakat bisa mengakses beras dengan harga terjangkau.

“Harapan kami, ke depan kualitas beras SPHP dari Bulog bisa terus ditingkatkan agar masyarakat merasa lebih nyaman dan tidak ragu mengonsumsinya,” tutup Alfri.

Komentar