LUTRA – Tambang emas ilegal di Desa Onodoa, Kecamatan Rampi, Luwu Utara, merenggut nyawa seorang penambang emas.
Korban dikatui bernama Adrianus (33) harus meregang nyawa akibat tertimbun material longsor saat mencari emas di lokasi tambang emas ilegal tersebut, rabu 03/05/23.
Diketahui, korban merupakan warga asal Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Informasi yang dihimpun, kronologis kejadian naas itu berawal ketika korban bersama rekannya, Vikianus Wuhi, mendatangi lokasi kejadian untuk mencari batu material (emas) di dinding gunung yang sebelumnya dikeruk alat berat jenis excavator, tak lama kemudian tanah dari atas gunung berjatuhan dan menimpa korban.
Rekan korban (Vikianus) yang sontak berlari menghindari longsor berhasil selamat dengan kondisi luka dibagian kepala, tangan, hingga kaki.
Sementara korban (Adrianus) tak berhasil melarikan diri dari longsor sehingga warga dibantu alat berat segera melakukan pencarian korban dilokasi kejadian dan menemukan korban dengan kondisi telah meninggal dunia.
Selanjutnya jenazah korban dilarikan ke UPTD Puskesmas Rampi oleh warga dengan cara ditandu.
Sebelumnya diberitakan Aliansi Mahasiswa dan Rakyat (AMARA) Rampi menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Luwu Utara menuntut pihak kepolisian segera melakukan tindakan hukum terhadap aktivitas penambangan ilegal di Kecamatan Rampi.
Jendlap Aksi AMARA Rampi, Ramon Dasinga membenarkan adanya informasi beredar mengenai kecelakaan kerja yang dialami oleh penambang emas ilegal di Kecamatan Rampi. Dia menuturkan saat ini pihaknya sedang mendalami informasi tersebut.
“Benar (ada informasi beredar soal kecelakaan kerja di lokasi tambang emas ilegal di Kecamatan Rampi). Saat ini kami sedang menelusuri informasi itu lebih dalam,” tutur Ramon kepada, Rabu (04/05/2023).
Ramon menegaskan bahwa pihaknya masih akan terus mendesak Polres Luwu Utara untuk segera menindak para pelaku tambang emas ilegal di Rampi. Dia menyebut AMARA Rampi tengah melakukan konsolidasi di Kota Makassar dan merencanakan aksi di Polda Sulsel.
“Kami sedang konsolidasi di Makassar. Sudah banyak teman-teman gerakan yang merespon dan siap untuk bersolidaritas. Rencananya dalam waktu dekat kami akan aksi di depan Mapolda Sulsel,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi dari pihak Polres Luwu Utara terkait peristiwa tanah longsor di lokasi tambang ilegal yang menelan korban jiwa tersebut.(har).
Komentar