oleh

Sopir Kesal Banyak Pelangsir BBM, Antri Enam Jam tak Dapat Jatah

MALILI, NARASI TANA LUWU – Antrian panjang mewarnai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Senin (16/9/2024).

Salah satu sopir bus antarkota berinisial Y mengaku kesal menunggu antrian panjang hingga memakan waktu enam jam lamanya.

“Apa sebenarnya yang terjadi dengan BBM solar, kami benar-benar tersiksa,” keluh sopir bus antarkota itu.

Setelah dirinya mengantri begitu lama, dirinya tak juga kebagian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

“Sudah antri enam jam, tapi ujung-ujungnya tidak dapat juga,” sambungnya.

Anehnya, terdapat banyak kendaraan pelangsir BBM di SPBU. Pegawai SPBU itu juga lebih mengutamakan para pelangsir dengan kendaraan yang telah dimodifikasi.

“Banyak pelangsir solar di SPBU, mau kemana kami harus mengadu,” keluh sang sopir.

Informasi yang berhasil dihimpun, kelangkaan BBM ini telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Namun hingga saat ini belum ada upaya untuk membatasi ruang bagi para pelangsir BBM di wilayah tersebut.

Untuk itu, sopir bus antarkota ini berharap kepada perusahaan Depot Pertamina Karang-karangan untuk memberikan sanksi kepada pengelola SPBU Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.

Sopir bus juga berharap pihak kepolisian dari Polres Luwu Timur turun tangan menyelidiki dugaan adanya mafia BBM di SPBU Puncak Indah.

Rumor yang beredar, pengelola maupun pengawas SPBU Puncak Indah diduga melakukan kongkalikong dengan para pelangsir.

Sebab selama ini, para pelangsir BBM bersubsidi ataupun BBM nonsubsidi kerap kali berkeliaran dalam jumlah yang banyak. Hal itu menjadi pemicu kelangkaan BBM di SPBU Puncak Indah.

Dikonfirmasi secara terpisah, pengawas SPBU Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Nyoman melalui pesan mobile WhatsApp, mengaku tak mengetahui hal itu.

Sebab, dia merasa tak pernah memiliki urusan dengan hal itu.

“Saya tidak pernah urus yang begitu,” singkat Nyoman. (*)

Komentar