Tolak Perwakilan SPBU Lanipa Saat Hadiri Hearing, DPRD Luwu Komisi II: Hadirkan Yang Bisa Buat Keputusan

Luwu – Pimpinan SPBU Lanipa tak hadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP), Anggota DPRD Luwu Komisi II menolak perwakilan yang dikirim, Kantor DPRD Luwu pada senin, 18/9 siang

Jurais, pengawas di SPBU Lanipa mengaku menjadi utusan dari pihak SPBU menghadiri undangan rapat terkait dugaan pungli dan pembelian BBM menggunakan jerigen. Pada rapat tersebut juga mengundang Asisten II Sekda Luwu, Kadis Perikanan, Kadis Perdagangan, Kadis Pertanian, Depot Pertamina Karang-karangan, dan Pimpinan SPBU dan SPBN se-Kabupaten Luwu.

Jurais ditolak karena disebut tidak menggunakan pakaian yang sopan dan tidak representatif mewakili pihak SPBU Lanipa.

“Tolong sampaikan ke Lanipa (pihak SPBU) kalau saya tidak diterima di DPRD, yang harusnya datang di sini harus bisa membuat keputusan. Kalau begini, ini dianggap sepele. Pakai baju kaos datang kesini, ini forum resmi ini. Jangan sampai kau pakai sendal kesini. Belajar beretika, ada tata tertib yang mengatur kita,” kata Sugiman Janong, Anggota DPRD Komisi II.

Sebelumnya, rapat yang dipimpin oleh ketua Komisi II, Sulaiman Ishak sempat tertunda. Agenda rapat yang direncanakan pada jam 14.00 harus tertunda hingga pukul 14.45 karena menunggu undangan lainnya.

Senada dengan anggota DPRD Lainnya, Wahyu Napeng mengangap pihak pertamina kurang fokus dalam menangani persoalan di SPBU Lanipa.

“Saya heran ini kenapa pertamina yang minta maaf, bapak (pihak Pertamina) ini cuman mendistribusikan, kenapa bukan pengelolanya (SPBU Lanipa) yang minta maaf,” katanya.

Sebelumnya, atas pungli di SPBU 74.919.27 Lanipa, terletak di Lanipa, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu, Pertamina telah mengeluarkan siaran persnya via WhatsApp. Sayangnya, Pihak SPBU sendiri belum meminta maaf, hanya saja melakukan skorsing kepada 2 karyawannya yang dianggap melakukan pungli.

Lanjut pada RDP, Perwakilan pertamina Ishak, dan perwakilan depot Karang-karangan, Haerul mengaku siap melanjutkan hasil rapat kali ini kepada pimpipinannya.

Rapat kemudian berakhir dengan agenda jadwal ulang pembahasan terkait dugaan pungli dan pembelian BBM menggunakan jerigen, dengan menghadirkan langsung manager SPBU Lanipa.