MALILI, NARASI TANA LUWU – Ratusan petugas penjaga pintu air (PPA) di Kabupaten Luwu Timur tuntut kesetaraan dan persamaan hak untuk diangkat ataupun diberikan kouta bagi mereka sama seperti pengangkatan pegawai PPPK/ASN.
Namun jika tuntutan mereka tidak diakomodir, para petugas PPA di Kabupaten Luwu Timur ini mengancam akan melakukan mogok kerja.
Hal itu terungkap saat petugas PPA Kabupaten Luwu Timur menggelar jumpa pers di Wakop Regency Puncak indah Malili Kamis (26/9/2024).
UPTD Kalaena, Widodo dalam kesempatan itu menyampaikan, dia bersama ratusan rekannya telah memperjuangkan nasibnya di Kabupaten, Provinsi hingga Pemerintah Pusat. Namun sampai sekarang diabaikan.
“Kok kami semua tidak diperhatikan,” katanya.
Keinginan perubahan nasib petugas PPA yang selama ini berada dibawah kewenangan Provisi Sumber Daya Air (PSDA) kementrian PUPR telah diperjuangkan sejak tahun 2005 hingga saat ini.
Bahkan mereka telah memperjuangkan aspirasinya ke Pemkab Luwu Timur hingga ke Pemprov Sulsel. Namun hasilnya nihil.
Sejauh ini, mereka hanya dijanjikan untuk dilakukan pengangkatan pegawai PPA.
Padahal Tugas mereka menjadi ujung tombak keberhasilan Pertanian di Sulsel termasuk di Luwu Timur, mereka juga adalah pionir utama untuk menjaga dan mempertahankan ketahanan pangan.
“Beberapa tahun yang lalu kami petugas penjaga pintu air pernah disampaikan dan diberikan kabar baik untuk mengumpulkan seluruh berkas, tapi nyatanya itu hanya pemanis bagi kami. Buktinya, hari ini informasi itu seperti tertelan bumi,” katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah petugas PPA Kabupaten Luwu Timur sebanyak 101 orang. (*)
Komentar