29 November 2024
oleh

Wabup Lutra Suaib Mansur Berharap Ada Program USAID Madani Jilid II di Lutra

Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan monitoring dan evaluasi program USAID Madani tentang tata kelola desa inklusi yang telah diimplementasikan di desa Pincara.

Desa Pincara adalah salah satu destinasi wisata permandian air panas di Luwu Utara.

Program USAID Madani ini merupakan program kolaborasi antara pemerintah daerah (pemda)Kkabupaten Luwu Utara dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang dirancang untuk memperkuat akuntabilitas kinerja pemerintah dan keberagaman sosial di daerah.

“Bagi kita ini sangat positif. Kita salut, tidak mudah membuat program dalam rangka penguatan kapasitas akuntabilitas pemerintah, karena dalam menghadirkan pemerintahan atau bersinergi dengan pemerintah menjadi sangat penting untuk melakukan penguatan pada teman-teman media dan teman teman OMS terlebih dahulu,” tutur Suaib saat diwawancarai di sela-sela kunjungannya.

Menurutnya, kehadiran media yang didukung penuh perangkat daerah terkait, dalam hal ini Dinas Kominfo serta keberadaan OMS akan sangat memberikan kontribusi membantu pemerintah daerah dalam menghadirkan desa inklusi seperti yang menjadi tujuan dari program USAID Madani ini.

Ditambahkannya pula bahwa Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) perlu penguatan pada kelembagaan, mindset, dan organisasinya. Begitu pula dengan media pemerintah yang juga perlu dibina dan dikuatkan.

Masih lanjut Suaib, Pemda Luwu Utara sangat mengapresiasi adanya program USAID Madani ini. Dan program ini, kata dia, sangat membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholder.

“Kita sangat mengapresiasi, menghargai, sekaligus berterima kasih, karena program ini memang kita sangat butuhkan,” imbuhnya.

Program USAID Madani ini akan berakhir di pengujung tahun, tepatnya Desember 2022 mendatang. Namun, mantan Kadis PUPR ini optimistis bahwa program USAID Madani akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

“Jadi, kita mendapat dukungan, bahkan USAID ‘menantang’ kita terkait apa saja yang akan dilakukan berikutnya, sehingga disebutkan bisa saja ada USAID Madani jilid kedua, misalnya. Jadi follow up-nya itu apa yang tersisa dari Madani jilid satu ini,” terangnya.

“Mereka memang berkomitmen untuk mewujudkan target-target sesuai dengan tahapannya, sehingga apapun yang kita butuhkan sampai saat ini mereka tunggu. Itulah tujuan mereka datang ke sini. Melihat langsung perkembangannya seperti apa,” katanya.

“Mereka harap dari kunjungan- kunjungan ini akan ada feedback, follow-up, ataupun ada yang tersisa untuk didampingi,” ucapnya menambahkan.

Dikatakannya pula bahwa follow-up yang bisa dilakukan pada program ini adalah replikasi dari desa piloting yang sudah ada untuk menjadi model bagi desa lain dan/atau dengan memperluas skala untuk desa lain.

“Yang jelas mereka ingin ada karya, ada sentuhan yang sesuai dengan permasalahan yang muncul di daerah,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kunjungan ini USAID Acting Director Office, Ellexis Gurrola, Senior Technical Advisor, Luthfi Ashari, Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri, perwakilan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, perwakilan Dinas PMD.

Perwakilan Dinas Kominfo-SP, perwakilan Badan Kesbangpol, perwakilan Dinas Sosial, Kades Pincara, Perkumpulan WALLACEA, perwakilan kelompok difabel, serta warga desa setempat. (*)

Komentar