“Penurunan stunting ini bisa kita capai melalui sinergi dan kolaborasi. Intinya, semua ikut terlibat melakukan program dan kegiatan yang mendukung percepatan penurunan stunting,” kata Wabup Suaib saat membuka Rapat Penguatan Kemitraan Kampung KB dan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat, Rabu (20/4/2022), di Ruang Rapat Wakil Bupati.
Suaib Mansur menyebutkan, secara nasional target angka prevalensi balita stunting pada 2024 sebesar 14%. Kendati demikian, ia berharap sebelum 2024, target tersebut sudah bisa dicapai. “Angka prevalensi balita stunting di Luwu Utara tahun 2018 sebesar 31,10%. Tahun 2019 turun 18,51%. Tahun 2020 19,65% dan terakhir 2021, turun menjadi 12,70%,” ungkapnya.
Melihat perjalanan data balita stunting yang terus menurun, maka target nasional bisa secepatnya diwujudkan. “Melihat data stunting di Luwu Utara, kita patut bersyukur, karena prevalensi balita stunting kita terus menurun. Dengan kolaborasi ini, target nasional dapat tercapai dan stunting bisa dituntaskan,” terang Suaib yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Luwu Utara ini.
Hal senada disampaikan Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Wilayah Sulawesi Selatan, Yoseph Upa. Dikatakannya, pertemuan ini dapat menghasilkan sesuatu yang baik, utamanya dalam meningkatkan konvergensi lintas sektor pada pembangunan kampung keluarga berkualitas yang disinergikan dengan kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB, sehingga stunting dapat terkontrol.
“Saya berharap pembentukan jumlah kampung KB ini sebisa mungkin ditambah lagi, tentu harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas pengelolaan kampung keluarga berkualitas dalam upaya penurunan stunting,” imbuh Yoseph menyarakan. Pertemuan ini juga dihadiri para Kepala Perangkat Daerah serta TPPS Kabupaten Luwu Utara. (*)
Komentar