oleh

Mayoritas Warga Tomoni Timur Inginkan Husler Dua Periode

-Politik-538 views

TOMONI TIMUR – Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler silaturahmi bersama masyarakat di Desa Manunggal, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Rabu (2/9/2020) malam kemarin.

Salah satu tokoh masayarakat Desa Manunggal, Ahmad Wasito mengaku, masih berharap Bupati Thorig Husler kembali memimpin LuwuTimur di periode keduanya bersama Budiman Hakin nanti.

Bukan tanpa alasan dirinya berharap seperti itu. Menurutnya, di era kepemimpinan Bupati Luwu Timur Thorig Husler saat ini mayoritas bahkan secara keseluruhan warga Luwu Timur sangat merasakan berbagai program pro rakyat Pemerintah mulai dari pembangunan infrasrtuktur hingga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Mayoritas warga sangat ingin Bapak Husler kembali memimpin kami di wilayah Luwu Timur,” jelas Ahmad Wasito disela-sela silaturahmi Kandidat Bupati Luwu Timur Thorig Husler bersama warga setempat,

Selain alasan itu, kata dia mayoritas warga di Luwu Timur tetap menginginkan pembangunan secara berkelanjutan. Sebab, dampak kepemimpinan di era Bupati Luwu Timur Thorig Husler sangat jelas dan konkrit.

Sehingga warga diwilayah itu tak ingin sejumlah program pro rakyat ala Bupati Luwu Timur Thorig Husler terhenti.

“Kami menginginkan Pak Husler 2 periode agar pembangunan terus berkelanjutan,” kunci Ahmad Wasito disambut aplos warga.

Menanggapi keinginan warga, Juru Bicara Kandidat Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati-Wakil Bupati Luwu Timur HM Thorig Husler-Budiman Hakin, Wulan Safitri mengatakan, keinginan warga tak dapat terbendung.

Sebab di periode pertama Bupati Luwu Timur Thorig Husler sudah membuktikan model kepemimpinannya dengan sejumlah program pro rakyat.

“Tugas pemimpin membuktikan, bukan hanya sekedar menyakinan dan ini sudah dibuktikan oleh bapak Bupati Luwu Timur Thorig Husler dalam periode pertama,” jelas Wulan Safitri.

Hal itu menjadi parameter (ukuran) mayoritas masyarakat menilai dan menginginkan Thorig Husler untuk kembali memimpin Luwu Timur di periode kedua ini.

“Sejatinya kepemimpinan itu bukan tentang kekuasaan, melainkan tentang kepercayaan dan malam itu di Desa Menunggal mereka menitipkan kepercayaannya kepada Bapak Husler-Budiman menjadi pemimpin mereka,” demikian Wulan memungkasi. (azk)

Komentar