Luwu Timur — Usai menggelar rapat koordinasi dan buka puasa bersama, Bupati Luwu Timur, H. Budiman melanjutkan kunjungan kerjanya dengan melaksanakan shalat isya dan tarwih secara berjamaah di masjid Besar Al Anshor Kecamatan Tomoni, Kamis (21/04/2022).
Dihadapan para jamaah masjid Al Anshor, Budiman memaparkan beberapa program prioritasnya yang saat ini tengah berjalan diantaranya program 1 miliar 1 desa yang tidak ada di Sulawesi Selatan kecuali Luwu Timur.
“Hampir seluruh program yang dilakukan sudah mulai berjalan, seperti 1 miliar 1 desa yang mulai pencairan, dan disitu kita titip program 1 hafidz 1 desa, Luwu Timur terang, dan insentif petugas keagamaan, jadi secara merata tidak ada lagi desa yang mengatakan tidak ada program yang masuk ke saya,” tutur Budiman.
Selanjutnya bantuan-bantuan keagamaan, Bupati menjelaskan bahwa dana BKK boleh membantu rumah ibadah. Kemudian pembangunan Islamic Center, 19 tahun Luwu Timur kita tidak punya simbol. “Insha Allah, 15 miliar tahun ini kita gelontorkan untuk konstruksinya, dan tahun depan kita kasih lagi 15 miliar. Saya berharap di 2024 bisa kita resmikan, dan menjadi simbol umat islam di Luwu Timur,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Budiman bercerita terkait beberapa aplikasi yang ide dan gagasannya muncul setelah melaksanakan shalat subuh berjamaah bersama Sekda Lutim dan para kepala OPD. “Jadi saya berharap teman-teman saya yang pegawai agar menjadikan masjid ini tempat musyawarah yang baik, kenapa? Karena kalau kita tinggal, melahirkan kebaikan-kebaikan di masjid, Insha Allah, Allah akan memberikan hikmat di dalam rangka bagaimana kita mengemban amanah menjadi pemimpin atau menjadi pegawai,” pesan Bupati.
“Jadi ada 2 aplikasi itu yang berhasil kita temukan namanya usai menggelar shalat subuh berjamaah. Yang pertama itu absensi online yang kita beri nama “Si Patuh”, artinya kalau orang datang tepat waktu berarti dia patuh, dan aplikasi Paperles dengan nama “Si Hemat” artinya hemat waktu dan tempat. Paperles ini adalah aplikasi disposisi Bupati. Jadi sekarang tidak ada lagi alasan tidak ada Bupati untuk disposisi surat, dimanapun saya berada melalui aplikasi ini saya bisa melakukan disposisi surat,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Bumi Batara Guru tersebut menjelaskan bahwa, apa yang dikerjakan dirinya ini hanyalah sebuah aksesoris saja, karena pendahulunya sudah menentukan yang sifatnya besar. Yang pertama ialah mekarnya daerah ini merupakan kerja pendahulu kita. Yang kedua, masterplan Luwu Timur ini juga dibuat pendahulu kita dilanjutkan oleh Alm. pak Husler, dan saya hanya menambah aksesorisnya saja.
“Untuk tahun ini saya fokus bangun Islamic Center, bangun stadion, sungai malili saya tambah, lapangan depan kantor camat tomoni kita bangun kembali, kalau Luwu Timur terang saya titip di desa, jadi semua desa itu beli lampu jalan, sehingga nantinya itu di desa kayak kota. Kemudian tahun depan, saya siapkan anggaran untuk infrastruktur jalan, karena kenapa? Hampir semua kalau saya ketemu bertanya kenapa ini tidak di aspal dan beton, jadi saya berharap, semoga itu bisa kita wujudkan secara bertahap,” tandas Bupati Luwu Timur. (*)
Komentar