LUWU – Maraknya pemberitaan terkait dugaan praktik Pungli di SPBU Lanipa, berujung ancaman tak dilayaninya pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi seluruh petani dan nelayan yang berdomisili di Desa Bassiang Timur, Kecamatan Ponrang Selatan, Kabupaten Luwu.
Tak tanggung-tanggung, ancaman tersebut dilontarkan langsung pegawai SPBU Lanipa, dengan cara mendatangi langsung rumah salah seorang Wartawan, Narasi Tana Luwu (Mita) yang sebelumnya telah meberitakan terkait dugaan praktek pungli tersebut.
Diketahui, Wartawan tersebut merupakan salahsatu warga yang berdomisili di Desa Bassiang Timur.
Ia menduga, ancaman tersebut merupakan perintah dari atasan atau pimpinan pihak SPBU Lanipa melalui pegawainya dikarenakan berita tentang dugaan praktek punglinya yang sudah tersebar luas lewat pemberitaan.
Dikatakan Mita, Pihak SPBU Lanipa mendatangi rumahnya, Minggu, 10/09/23, Sore tadi, kemudian melontarkan bahasa berbau ancaman tak ingin melayani pengisian BBM bagi petanj dan nelayan Bassian Timur, jika pemberitaan masih terus berlanjut.
“Kalau masih lanjut, tidak ada warga bassiang Timur diisikan jerigennya kalau mau mengisi, ” Katanya.
Terkait ancaman ini, Manager SPBU Lanipa, yang akrab disapa Abe, tidak menjawab telepon dan pesan saat dikonfirmasi via telepon seluler dan pesan Whatsapp.
Untuk diketahui, sebelumnya diberikatakan terkait dugaan praktik pungli yang dilakukan oleh oknum karyawan SPBU Lanipa ke salah satu nelayan asal Bassiang Timur yang ingin mengisi BBM menggunakan QR Code, namun karywan tersebut meminta biaya tambahan Rp 5ribu.
“Dia meminta biaya pengisian dan katanya itu adalah peraturan SPBU Lanipa kalau setiap jerigen harus bayar Rp 5000” kata seorang nelayan yang enggan disebutkan namanya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muhammad Saleh, yang menanggapi hal ini, berjanji akan segera menurunkan tim guna melakukan penyelidikan.(Red/**)
Komentar