oleh

Bantuan Bedah Rumah Diduga Tidak Tepat Sasaran, Kades Maramba : Itu Hasil Musyawarah!!

-Hukrim-458 views

LUWU TIMUR – Kepala Desa Maramba, Respati Palagung angkat bicara soal adanya bantuan bedah rumah yang diduga tidak tepat sasaran. Ia mengaku, bantuan yang direalisasikan tersebut merupakan hasil musyawarah desa.

“Bantuan bedah rumah merupakan hasil musyawarah di desa bosku. Kalau dianggap tidak tepat sasaran dari segimananya, mungkin teman – teman hanya melihat dari segi permanennya tapi tidak melihat kondisi dalam dan atap rumah yang bocor,” katanya.

Menurutnya, Pemerintah Desa fokus pada perbaikan atap rumah warga yang telah bocor. “Kalau warga yang punya mobil itu, dengan keadaan tidak mampu juga, bisa jadi mobilnya dijual untuk perbaiki rumahnya,” ungkap Respati, Kamis 20 Juni 2024.

Sebelumnya diberitakan, Masyarakat desa Maramba di Kabupaten Luwu Timur menyoroti kepala desa, Respati Palagung soal pemberian bantuan bedah rumah tahun 2023 dan 2024 yang diduga tidak tepat sasaran.

“Coba kita chek dilokasi saja, penerima bantuan bedah rumah orang – orang yang mampu. Memiliki mobil dan rumah permanen juga punya sawah,” ungkap MA yang namanya ingin diinisialkan saja.

Selain itu, kata MA, orang tua Kepala Desa yakni Sugiarti juga tercatat sebagai penerima bantuan bedah rumah sedangkan kondisi rumahnya terbilang sangat bagus. “orang tua Kades juga dapat Pak,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah nama penerima bantuan bedah rumah yang dinilai kategori mampu yakni, Irvan. Penerima ini diketahui memiliki mobil dan sawah. Begitu pula dengan Kardi, Supardi dan Saepulah. Ia memiliki rumah permanen, dan memiliki sawah.

Selain itu, ada juga penerima bantuan bedah rumah yang berulang penerimanya seperti nama Sulis warga dusun Jateng, sedangkan Sugiarti diketahui merupakan orang tua dari Kepala Desa sendiri yang memiliki rumah kategori bagus.

Sekedar diketahui, Program Bedah Rumah warga tersebut menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD) senilai 10 juta untuk satu kegiatan dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai 15 juta.

 

Kahar Nyiwi

 

Komentar