oleh

Bupati Luwu Utara Indah Putri Raih Penghargaan Dari APDESI Sulsel

NARASI  MAKASSAR-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Sulsel memberi penghargaan kepada Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

Indah Putri dinilai sebagai Perempuan Inspiratif dan Kepala Daerah Peduli APDESI.
Selain Indah, ada dua kepala daerah yang juga menerima penghargaan. Bupati Takalar, Samsari Kitta dan Bupati Maros, Chaidir Syam. Hanya saja, Samsari dan Chaidir hanya diwakili.

Bupati perempuan pertama di Sulsel itu hadir langsung menerima penghargaan pada rangkaian acara pelantikan pengurus APDESI Sulsel periode 2022-2027 yang berlangsung di Baruga Pattingalloang Rujab Gubernur Sulsel, Senin (22/8/2022).

Kepada media, Indah menyampaikan di Luwu Utara, pemanfaatan dana desa berjalan efektif. Terbukti, saat ini, tidak ada lagi desa sangat tertinggal di Luwu Utara.
Selain itu, yang tadinya hanya satu desa mandiri, sekarang ini sudah lebih dari 20 desa mandiri.

“Artinya dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, sangat terasa dampaknya, terutama dalam hal kesejahteraan masyarakat di desa,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Indah, tugas kita selanjutnya adalah terus mengawal dan memastikan bahwa pemanfaatan Dana Desa benar-benar untuk pembangunan dan diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Dalam dua-tiga tahun terakhir memang ada sedikit hambatan. Karena sebagian besar dana desa juga dialihkan untuk penanganan pandemi.

“Tapi insya Allah, kita optimistis dengan lambat laun mulai bergeser ke endemi, maka pembangunan di desa akan kembali menggeliat,” terang Indah.

Sementara itu Ketua Umum DPP APDESI, Surta Wijaya yang hadir melantik pengurus terpilih, mengingatkan kepala desa untuk senantiasa bekerja mengawal dan mengamankan kebijakan pemerintah.
Sebab, secara struktur, pemerintah desa adalah level pemerintahan terendah.

“Saya ingatkan para kepala desa, para pengurus APDESI yang hadir, kualat kalau tidak membantu bupati dan gubernur. Karena mereka adalah orang tua kita,” tegasnya.

Surta juga meminta kepada gubernur untuk memberi perhatian khusus. Terutama dari sisi anggaran. Dengan demikian, dana desa tidak hanya bersumber dari pusat.

Selama Pandemi, ia mengakui, kepala desa sangat kesulitan. Karena ADD harus digunakan sebagai Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Padahal, kepala desa juga punya program dan janji yang harus ditunaikan saat berkampanye sebagai kepala desa.
Merespon hal tersebut, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman yang juga hadir pada kegiatan tersebut mengaku, sudah memberi perhatian kepada desa.

Hanya saja, tidak bisa secara keseluruhan. Karena jika harus dialokasikan secara keseluruhan, maka tentu akan menyedot anggaran Pemprov dalam skala besar.

“Dengan Rp100 juta saja misalnya dengan jumlah desa yang ada, tentu akan mengambil porsi yang sangat besar. Tapi untuk spot-spot tertentu, sudah saya lakukan,” ujarnya.

Komentar