oleh

Kelompok IKM Hazna Craft, Binaan Bank Indonesia yang Pemasaran Produknya Sudah Sampai ke Jawa

Luwu Utara — Kelompok Kerajinan Industri Kecil Menengah (IKM) Hazna Craft Desa Baku Baku Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara, kini berhasil memasarkan produk usaha kerajinan gambar dengan menggunakan media tempurung kelapa di beberapa wilayah Indonesia. Sebagian besar dipasarkan di Pulau Jawa,  seperti Bandung dan Jakarta.

Keberhasilan Kelompok Hazna Craft memasarkan berbagai produk usahanya ke beberapa wilayah di Indonesia tersebut berbuah manis. Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggandeng Hazna Craft untuk menjadi kelompok binaan mereka.

“Alhamdulillah, akibat dari penjualan kami yang sudah masuk ke Provinsi Sulawesi Selatan dan Pulau Jawa seperti Bandung dan Jakarta, kini kelompok kami sudah masuk sebagai UKM Binaan Provinsi dan Bank Indonesia sejak 2020,” kata Owner Hazna Craft, Hasnariah, saat ditemui di sela-sela kegiatan Pembinaan Kerajinan Unggulan Daerah oleh Dekranasda dan DP2KUM, Rabu (6/7/2022), di Desa Baku Baku, Malangke Barat.

Ia membeberkan, usaha kerajinan tempurung kelapa ini ia rintis sejak November 2019 yang lalu. Menariknya, sejak itu usahanya terus berkembang dari waktu ke waktu, tidak hanya usaha kerajinan tempurung kelapa, tetapi juga usaha kerajinan dengan menggunakan media seperti pasir, kerikil dan kulit telur.

“Sekarang ini kami sudah kembangkan media yang digunakan, bukan hanya tempurung kelapa, tetapi juga ada pasir, kerikil dan kulit telur,” beber dia.

Kini, usahanya itu akan terus dikembangkan dengan menggunakan strategi pemasaran digital. Mengingat saat ini penjualan atau pemasaran melalui platform marketplace tengah menjadi tren oleh sebagian kelompok IKM/UKM di Indonesia. Untuk itu, ia berharap melalui pemasaran digital ini, produk usahanya terus mengalami peningkatan.

“Untuk pemasaran biasanya kami melalui pameran, tetapi atas saran dari Bank Indonesia, kami diminta untuk melakukan penjualan di Marketplace, seperti Lazada, Shopee dan Buka Lapak. Dan Alhamdulillah, kita juga sudah mendapat pemantauan setiap akun yang kami punya dari Bank Indonesia,” ungkap dia.

Kendati demikian, ada beberapa kendala yang ia hadapi. Salah satunya, terkait peralatan, yang menurut dia masih sangat kurang. “Peralatan ini kan sangat penting. Cuma satu ji peralatanku. Cuma mesin amplas saja. Itu pun sudah saya pakai sebagai kikir juga,” ungkap dia.

“Andai saja peralatanku lengkap, waktu pengerjaan yang biasanya satu minggu, bisa menjadi tiga hari saja,” ucapnya menambahkan.

Ia mengungkapkan, tahun ini Hazna Craft telah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dari Pemerintah Republik Indonesia yang ditandatangani Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. “NIB ini berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan skala usaha yaitu usaha mikro,” jelasnya.

Tentu dengan dimilikinya NIB itu, ia semakin mudah mengembangkan usahanya. Terkait biaya penjualan produknya itu bervariasi, tergantung motif gambarnya. “Biasanya orang hanya kirim gambar. Kebanyakan kaligrafi, harganya tergantung motif gambar yang diinginkan. Kalau media yang digunakan ukurannya besar tentu harganya juga semakin besar. Jadi di kisaran Rp 250 ribu sampai Rp 1,5 juta,” urai dia.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Luwu Utara, Rahma Nursaid, mengaku bangga dan ikut memberikan apresiasi kepada Hazna Craft yang mampu menghasilkan produk usaha kerajinan yang tidak kalah indahnya dengan usaha kerajinan di daerah lain.

“Saya kira ini luar biasa, tidak banyak orang yang mau dan mampu menghasilkan karya seperti ini. Pertahankan kreativitasnya. Ini sangat bagus, dan tidak banyak yang bisa berbuat seperti ini,” ucap Rahma.

Rahma berpesan kepada Hasnariah, owner Hazna Craft, untuk tetap melanjutkan usahanya meski masih di tengah pandemi COVID-19. Ia berharap, Hasna segera melakukan kaderisasi, dengan merekrut para anak muda milenial untuk dapat membantu pengembangan usahanya.

“Kader ki anak-anak ta, rekrut ki juga anak-anak muda. Buat ki kelompok agar ini tidak hilang. Bisa di sekitar lingkungan ta di sini, agar kita bisa kembangkan ini untuk orang lain juga,” ajak Rahma yang Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu Utara ini.

Kepada Perangkat Daerah terkait, dalam hal ini DP2KUKM, untuk segera membantu kelompok IKM Hazna Craft dalam hal peralatan. “Mohon pak Jafar, peralatannya ini dibantu. Pastinya alat ini akan sangat memudahkan dia dalam proses pengerjaannya. Kalau ada pelatihan-pelatihan, ikutkan dia, agar wawasannya terus berkembang, dan harus berkembang,” pungkasnya. (Kominfo)

Komentar