Luwu Timur – Ketua Koni Kabupaten Luwu Timur, Muhammad Nur mengatakan, sekitar 300 orang atlet dan official akan di bawa ke Pekan Olah Raga Provinsi Sulawesi Selatan di Bulukumba dan Sinjai. Demikian disampaikannya saat memberikan sambutan di acara Bimbingan Teknis Penyusuanan Laporan Keuangan Cabor Koni Kabupaten Luwu Timur, Senin ( 07/02/2022 ) Di Aula Hotel Ilaga Ligo Malili.
Menurut Muh. Nur, Anggaran yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur kepada Koni Lutim tahun ini sebanyak 2 Miliar. Sejauh ini dari 22 Cabang Olah Raga yang di ikuti Kabupaten Luwu Timur hanya 1 Cabang Olah Raga saja yang tidak lulus ke Porprov.
Berdasarkan data base atlet yang masuk , jumlah atlet Porprov Luwu Timur sekitar 200 orang belum termasuk official dan pelatih.”Saya perkirakan ada sekitar 300 orang yang akan kita bawa ke Porprov Sinjai dan Bulukumba nanti.” Ungkap Muh. Nur.
Muh. Nur menjelaskan, anggaran tersebut jika dirincikan berdasarkan kebutuhan setiap cabang olah raga, tentulah tidak cukup. Olehnya itu kita tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada anggaran pemerintah untuk membesarkan olah raga di Luwu Timur. Sebab selain membiayai bidang olah raga tentu masih banyak lagi yang penting lainnya yang harus dibiayai pemerintah Lutim.
”Sebagai contoh, cabang sepak bola, Koni Lutim hanya menggelontorkan uang sebanyak 45 juta, jika dihitunghitung biaya yang dibutuhkan cabang sepak bola itu 400 juta. Makan minumnya selama masa TC sekitar 45 Juta, Masa TC hampir 4 bulan, jadi 45 juta di kali 4 bulan saja itu sudah hampir 200 juta. Belum lagi sepatu pemain, kostum, honor pelatih dan lain sebagainnya. Dari mana Luwu Timur bisa membiayai TC sepak bola tersebut, tidak lain dari sponsor, yakni PT CLM, inilah yang bersedia menjadi sponsor sehingga Sepak Bola Lutim lolos Praporprov.” Terang Muh. Nur.
Kemudian cabang olah raga otomotif (Balap Motor), Koni menganggarkan hanya 25 Juta, Sewa motor saja untuk 3 buah itu sudah Rp. 20 juta, belum pakaiannya, belum jerseynya, dari mana datangnya anggaran tambahan itu tidak lain dari bantuan masyarakat, karena masyarakat kita juga sudah paham betapa pentingnya olah raga buat daerah. ” Inilah yang saya maksud pelibatan sponsor dalam pengembangan olah raga di Lutim. Tandas Muh. Nur.
Terkait kebijakan anggaran Koni Lutim sangat transparan. Untuk itu hari ini kita melakukan Bimtek masalah anggaran agar dalam pengelolaan anggaran tidak menjadi temuan, tidak bermasalah secara hukum.
”Semakin besar anggaran kita kelola maka semakin besar pula resikonya” Tutup Muhammad Nur. (Ach)
Komentar