NARASI LUWU TIMUR – PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama-sama “Grup”) hari ini mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan pertama tahun 2022 (“1T22”), Senin (9/5/22).
Perseroan membukukan laba bersih yang kuat sebesar AS$67,6 juta, 58% lebih tinggi dibandingkan dengan angka triwulan sebelumnya, Hal ini terutama didorong oleh harga nikel yang menguntungkan.
“Saya senang melaporkan 1T22 yang menguntungkan. Meskipun produksi lebih rendah karena sedang berlangsungnya pembangunan kembali tanur listrik 4, kami mampu menghasilkan EBITDA yang lebih tinggi, laba yang lebih tinggi, dan saldo kas yang lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, Saldo kas yang kuat ini akan memungkinkan kami untuk menjalankan rencana pertumbuhan kami saat ini dan yang akan datang,” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan.
“Namun, mengingat volatilitas di pasar, kami tetap fokus untuk mengoptimalkan kapasitas produksi kami dan meningkatkan efisiensi operasi kami,” ujarnya.
Grup mencatat Pendapatan sebesar AS$235,1 juta pada 1T22 atau 12% lebih rendah dibandingkan dengan Pendapatan yang dicatat pada 4T21 sebesar AS$266,7 juta. Harga realisasi rata-rata untuk pengiriman nikel dalam matte adalah AS$17.432 per ton, naik 13% dari harga pada 4T21 sebesar AS$15.372 per ton. Beban pokok pendapatan Grup turun 29% dari AS$201,0 juta pada 4T21 menjadi AS$142,3 juta pada 1T22, sejalan dengan penurunan volume produksi pada triwulan ini. (*)
Komentar